Sesuai rumor yang kerap diberitakan media sebelumnya, sosok yang disebut bakal menjadi kekuatan baru di DPP PSI itu adalah Rusdi Masse Mappasessu atau RMS. Seorang wartawan senior dari Makassar Mulawarman membenarkan hal ini kepada awak media. Mulawarman mengaku telah bertemu dengan RMS dan pentinggi PSI sebelumnya menyampaikan kabar tersebut kepada publik melalui media.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Palu Sulawesi Tengah dan mantan aktivis KNPI Kota Makassar, Dr. Suharto, S.Sos, MSi mempunyai keyakinan setelah menyimak pidato Kaesang saat pelantikan.
“Saya yakin, yang dimaksud Mas Kaesang bahwa masih ada satu lagi namun masih tersangkut, sosok itu adalah Pak RMS. Tak ada lagi yang lain,” kata Attock (sapaan Suharto) melalui pesan singkat di Makassar, Sabtu (27/9).
Ahmad Ali sebagai Amunisi Baru PSI
Setelah mengamati struktur baru DPP PSI yang baru dilantik kemarin, Attock melihat ada harapan besar PSI di masa-masa mendatang. Baginya, kehadiran Ahmad Ali juga akan mempertajam arah baru Partai PSI.
“Mengamati struktur dan komposisi kepengurusan PSI, maka memang ada harapan PSI akan semakin besar ke depan. Apalagi dengan masuknya Ahmad Ali, tentu ini bisa merubah arah baru PSI untuk memaksimalkan kerja-kerja politik menghadapi pemilu 2029,” ujar Attock.
Attock juga menyukai sebutan Kaesang atas masuknya Ahmad Ali di PSI sebagai amunisi baru. Attock berasalan bahwa Ahmad Ali punya pengalaman politik panjang membangun struktur partai Nasdem, dari Sulawesi Tengah sampai di DPP. Pengalaman politik ini sangat bermanfaat bagi partai PSI.
Sayangnya, lanjut Attock, sejak Ahmad Ali tidak lagi mendapat ruang setelah restrukturisasi Nasdem tahun ini, tentu dia sudah sudah bukan lagi harapan di Nasdem.
“Posisi Ahmad Ali sangat penting bagi PSI. Setidaknya dia punya dua modal politik, yaitu pengalaman politik dan jaringan kekuatan finansial,” ujar Attock.
Ahmad Ali Sampaikan Paradigma Kerja Politik PSI
Dalam pidatonya setelah Ketum Kaesang, Ahmad Ali menawarkan paradigma berbeda untuk PSI. Ahmad Ali menawarkan standar tinggi untuk perjuangan PSI pada Pemilu 2029, yaitu menjadi pemenang besar.
“Jadi, bukan lagi bahwa apakah PSI akan lolos pada Pemilu 2029. Tapi, PSI harus bertekad menjadi pemenang. Menang besar pada Pemilu 2029,” kata Ahmad dengan suara tinggi dalam pidatonya.
Menurut Ahmad Ali, kekalahan dua kali PSI pada Pemilu 2019 dan 2024, haruslah menjadi modal bagi PSI. PSI, lanjut Ahmad Ali, harus melakukan introspeksi diri, melakukan evaluasi terhadap permasalahan yang dialami PSI waktu itu sehingga tidak lolos ke Senayan.
“Pengurus yang baru saja terbentuk ini harus mampu memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi PSI 10 tahun yang lalu itu,” kata Ahmad Ali menegaskan.
Di tempat yang baru ini, Ahmad Ali menuntut adanya hasil evaluasi dari permasalahan PSI dalam dua kali pemilu namun gagal masuk DPR RI. Ahmad Ali sendiri mengaku hadir di PSI untuk mendampingi Ketum Kaesang memimpin konsolidasi secara bersama-sama.