Berandaindonesia.com, Serang— Pemerintah Provinsi Banten menegaskan komitmennya menggunakan media massa konvensional sebagai jalur utama penyampaian informasi pembangunan kepada masyarakat, meskipun tren nasional menunjukkan dominasi media sosial.
Sekretaris Daerah Banten Deden Apriandhi menyampaikan hal tersebut saat mewakili Gubernur Banten Andra Soni menerima Penghargaan Pena Emas dari Forum Pimred Multimedia Indonesia di Pendopo Gubernur Banten, Serang, Rabu (17/7). Dalam sambutannya, Deden menyebut bahwa peran media konvensional tetap strategis untuk menjangkau seluruh wilayah provinsi, termasuk pelosok.
“Melalui media massa, informasi pembangunan sampai ke pelosok Provinsi Banten,” ujar Deden.
Deden memaparkan sejumlah program prioritas Pemprov Banten. Ia menegaskan bahwa pemerintah menyosialisasikan program tersebut melalui media. Program itu meliputi sekolah gratis, pembangunan jalan usaha tani, pengoperasian dua rumah sakit, serta penghapusan denda dan sanksi pajak kendaraan. Ia menilai publikasi media turut mendorong partisipasi warga dalam memanfaatkan berbagai layanan pemerintah.
Andra Soni, melalui sambutan yang Deden bacakan, juga menilai bahwa media massa berperan penting sebagai penyampai informasi dan penggerak perubahan. Ia menegaskan bahwa Pemprov Banten memandang kerja sama dengan media bukan sekedar hubungan publikasi, tetapi bagian dari strategi komunikasi pembangunan.
“Sebagai Gubernur Banten, saya menyadari sepenuhnya betapa pentingnya peran media yang profesional dan berintegritas. Media bukan sekedar penyampai informasi, tetapi juga penggerak perubahan sosial, ekonomi dan politik,” baca Deden.
Forum Pimred Multimedia Indonesia memberi Penghargaan Pena Emas 2025 kepada Andra Soni karena menjalin kerja sama yang baik dengan media. Dua pejabat lainnya yang menerima penghargaan serupa adalah. Menteri Desa dan PDTT RI Yandri Susanto serta Dirjen Politik dan PUM Kemendagri Bahtiar Baharuddin.