Berandaindonesia.com, Makassar — Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) berlangsung meriah. Ratusan kader dari berbagai tingkatan kepengurusan hadir memadati ruangan pertemuan di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, pada Kamis (13/11/2025) malam.
Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi besar-besaran, dihadiri seluruh pengurus DPD dan pengurus inti Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel. Termasuk para anggota fraksi Partai Demokrat dari DPRD provinsi maupun kabupaten/kota juga turut hadir.
Tak hanya dari daerah, sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) turut hadir dalam agenda penting ini. Di antaranya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Herman Khaeron, Wakil Sekjen (Wasekjen) H. Umar Arsal, serta jajaran Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) dan Badan Saksi Nasional (BSN).
“Demikian juga yang saya sangat banggakan, para anggota fraksi. Baik di DPRD provinsi maupun di DPRD kabupaten/kota. Kalian adalah ujung tombak dan sekaligus etalase terdepan partai ini,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni’matullah Erbe dalam sambutannya.
“Anggota DPR itu jangan lupa, bahwa anda bikin salah, satu partai ini juga akan kena masalahnya,” sambungnya.
Selain itu, hadir pula sejumlah pejabat daerah yang merupakan kader Partai Demokrat, di antaranya Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Wakil Bupati Soppeng Selle KS Dalle, serta Wakil Bupati Luwu Muh. Dhevy Bijak Pawindu.
Ni’matullah menyampaikan rasa syukurnya karena seluruh jajaran pengurus Partai Demokrat se-Suslel dapat kembali berkumpul dalam momentum Rakerda kali ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini penting untuk menjaga kesinambungan koordinasi di tubuh partai.
“Kesempatan kali ini kita berkumpul lagi. Sejak awal saya sudah sampaikan para ketua DPC khususnya, jangan bosan-bosan kalau saya panggil ke Kota Makassar. Karena berorganisasi itu berkoordinasi. Jadi kalau tidak ada koordinasi, tidak ada organisasi. Nah, itu yang menyebabkan hari ini kita melaksanakan Rakerda lagi,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa setelah perjuangan panjang di Pemilu 2024, Partai Demokrat kini harus mulai menatap langkah baru untuk menghadapi agenda politik berikutnya di tahun 2029 dan 2031.
“Mumpung saat ini baru tahap-tahap awal setelah kita berjuang 2024 kemarin. Kita akan memulai langkah baru lagi menghadapi 2029, 2031. Nah, saya kira segala sesuatu yang dipersiapkan lebih awal, lebih dini, insyaallah akan menghasilkan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang,” ucap Ni’matullah.
Dalam Rakerda kali ini, DPD Partai Demokrat Sulsel mengusung tema ‘Penguatan Institusi’. Tema ini dipilih bukan tanpa alasan, Ni’matullah menilai penting bagi seluruh kader memahami makna partai politik sebagai sebuah institusi, bukan sekadar wadah kumpulan orang.
“Mengapa tema Rakerda yang kami pilih di DPD itu penguatan institusi? Supaya kita semua menyadari bahwa organisasi seperti partai politik itu adalah sebuah institusi. Institusi itu bukan hanya kumpulan orang. Jadi dia kumpulan berbagai elemen yang harus berjalan bersama sehingga institusi itu kuat,” katanya.
Ni’matullah menjelaskan, institusi harus memiliki ideologi, visi, misi, serta norma dan etika yang menjadi pedoman dalam bergerak. Struktur dan manusia di dalamnya harus menyesuaikan dengan nilai-nilai tersebut agar partai tetap solid dan berfungsi sebagaimana mestinya.
“Apa itu? Yang pertama, institusi itu punya ideologi, dia punya misi, dia punya visi dan dengan demikian dia punya norma, ada etik. Setelah itu baru kita bicara ada orang, orang itu ditaruh dalam struktur. Jadi ada strukturnya yang namanya institusi. Nah, semua itu yang mesti kita sadari,” jelasnya.