Berandaindonesia.com, Kabupaten Tangerang— Pemerintah Kabupaten Tangerang menargetkan pengembangan usaha batik di Desa Kemuning, kecamatan Legok, sebagai penggerak ekonomi desa berbasis budaya lokal. Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menyampaikan dukungan tersebut saat membuka Festival Batik Khas Tangerang di Kampung Budaya Kemuning, Rabu (16/7).
Bupati Maesyal menilai produksi batik yang digarap mandiri oleh warga Kemuning layak di kembangkan menjadi usaha unggulan desa. Ia menyatakan akan menggandeng dinas Koperasi dan UKM untuk memperkuat aspek permodalan, alat produksi, serta distribusi produk batik khas Tangerang.
“Saya akan datang kembali bersama Dinas Koperasi untuk membantu fasilitas, sarana, prasarana, hingga alat produksi dan pemasarannya. Ini bagian dari komitmen kita untuk menggerakkan ekonomi masyarakat desa,” ujar Bupati Maesyal, Rabu (16/7).
Ia menegaskan, kepastian pasar menjadi kunci keberlanjutan usaha para pengrajin. Untuk itu, Pemkab berencana mendorong pemakaian batik lokal oleh ASN dan Pelajar agar perputaran produk tetap terjadi di tingkat daerah.
“Saya akan bicarakan agar minimal satu hari dalam seminggu, ASN di Pemda atau anak-anak sekolah bisa memakai batik khas Tangerang produksi Desa Kemuning,” ujarnya.
Festival Batik Khas Tangerang ini juga di hadiri Staf Khusus Menteri UMKM RI hasby Zamry. Ia menyambut baik rencana tersebut dan menjanjikan dukungan Pemasaran melalui platform digital. Menurutnya, pengrajin batik desa perlu masuk ke ekosistem bisnis modern agar tidak bergantung pada bantuan sosial.
Dengan kolaborasi pusat dan daerah, Pemerintah Kabupaten Tangerang menargetkan batik kemuning tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi uga menjadi produk ekonomi desa yang berkelanjutan.