Presiden Prabowo Tutup Kongres PSI di Solo

Presiden Prabowo Kongres PSI

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato penutupan Kongres Partai PSI di Solo, Minggu, 20 Juli 2025. (Dok. Foto ANTARA)

EDITORIAL

Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo resmi berakhir pada tadi malam, Minggu 20 Juli 2025. Sorotan utama bukan hanya tertuju ketua umum baru Kaesang Pangarep. Atau pada logo partai yang berganti menjadi gajah merah hitam.

Sorotan besar tertuju pada kehadiran Presiden Prabowo Subianto yang menutup hajatan politik anak muda itu dengan gaya khasnya: hangat, penuh sindiran halus, dan tentu saja, pantun jenakanya.

Sejak kedatangan Presiden Prabowo di Lanud Adi Soemarmo pukul 17.30 WIB, sambutan gegap gempita sudah terdengar. Ketum PSI Kaesang, Sekjen Raja Juli Antoni, serta petinggi PSI menyambut kadatangan presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Prabowo

Di sepanjang jalan menuju Edutorium KH Ahmad Dahlan, suasana Solo hingar oleh antusiasme kader PSI. Pekikan “dua periode!” menggema, mengiringi langkah kaki sang presiden kedelapan yang kini menjadi simbol stabilitas dan harapan.

Pesan Persatuan dalam Gaya Prabowo

Dalam pidato penutupnya, Presiden Prabowo tampil seperti biasa. Ia tegas namun bersahaja. Mantan Danjen Kopasus ini menyampaikan pesan demokrasi dengan kisah pribadinya.

Ia menyebut bagaimana dirinya pernah menjadi “lawan” Jokowi. Namun kini, ia menjadi rekan kerja Jokowi untuk negeri.

Baca Juga  Habis Elpiji Terbitlah Jargas di Wajo

“Demokrasi itu kompetisi, tapi setelah kompetisi, kita harus rukun, kita harus kerja sama,” ujarnya, yang sontak disambut tepuk tangan ribuan peserta kongres.

Ia bahkan sempat bercanda agar semua partai bersatu saja.

“Kalau bisa, semua partai jadi satu. Tapi itu tidak demokratis,” katanya, disambut gelak tawa para kader.

Bukan itu saja, Presiden Prabowo juga menyinggung logo baru PSI yang kini berganti menjadi gajah.

“Gajah itu kuat, bijak, dan tidak pernah lupa,” ucapnya sambil menyisipkan pesan konservasi mengenai pentingnya menjaga populasi gajah Sumatra. Dari situ, ia kembali menegaskan bahwa seorang pemimpin sejati harus memberi arah dan menjaga moral publik.

Pantun Prabowo untuk Kaesang dan PSI

Sebagai penutup, Prabowo menyampaikan tiga pantun secara spontan kepada Kaesang Pangarep:

Pagi cerah, burung bernyanyi
Mas Kaesang terpilih jadi Ketua Umum PSI
Berbakti dan teruslah mengabdi
Untuk rakyat dan negeri ini

Ke Tawangmangu naik kereta api
Berhenti sebentar beli wedang jahe
PSI harus tetap berdiri tegak tinggi
Jangan kalah, jangan goyah oleh badai

Burung elang terbang di angkasa
Membawa pesan dari bukit Merapi
Jangan takut berbeda suara
Asal tujuannya untuk negeri

Ketiga pantun tersebut menutup suasana malam yang sarat dengan makna simbolik: dukungan kepada Kaesang, dorongan terhadap idealisme, dan semangat kebangsaan yang tetap kokoh dalam keberagaman.

Baca Juga  Penulisan Ulang Sejarah Resmi Indonesia

Penutupan kongres PSI malam itu menggabungkan kemegahan tata panggung modern dan semangat komunitas digital. Tayangan langsung memperlihatkan wajah-wajah muda penuh semangat. Sorotan lampu juga terus mengiringi pidato Presiden. Sementara layar lebar, secara langsung menayangkan pantun Prabowo secara real-time. Pantun itu pun menjadikan viral dalam hitungan menit.

Sejumlah media nasional dan regional menarasikan bahwa panggung PSI malam itu bukan sekadar arena politik. Panggung itu merupakan panggung narasi masa depan. Bagaimana partai muda harus berdialog langsung dengan kekuasaan, tanpa kehilangan idealisme.

Penutupan Kongres PSI bukan hanya peristiwa politik. Penutupan itu juga menjadi simbol pertemuan antara generasi baru dan arus utama kekuasaan.

Ketika gajah PSI menyapa garuda Prabowo, kita menyaksikan bukan hanya salam hormat, tapi juga kelakar persatuan, yang dalam pantun pun bisa terasa.

Jika PSI benar ingin menjadi partai masa depan, maka PSI harus mencatat momen ini sebagai pijakan awal. Yaitu, bahwa untuk menjadi besar, tak perlu meninggikan suara—cukup dengan ide, kerja nyata, dan, kadang, sebaris pantun dari Presiden.

News