Berandaindonesia.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menegaskan tidak memiliki ambisi menjabat lebih dari satu periode. Pria yang orang-orang kenal sebagai Pram menganggap jabatan gubernur sebagai penutup perjalanan karier birokrasi dan politiknya.
Pramono secara tegas menyampaikan keputusan tersebut di kawasan Jakarta Pusat, Jumat kemarin. Dia menyatakan masa jabatan lima tahun ini akan menjadi yang terakhir dalam karier politiknya.
“Target saya pengin jadi gubernur satu periode, tetapi saya memutuskan dan benar-benar satu periode dan berhenti,” kata Pramono. (10/10).
Sebelumnya, Pramono mengaku tidak pernah membayangkan akan memimpin ibu kota. Dia justru berencana pensiun dan menikmati masa tua bersamma cucunya. Alasannya, dia sudah mengabdi lebih dari dua dekaki di pemerintahan dan politik.
Pramono mengawali karier di pemerintahan sejak seperempat abad lalu. Dia pernah menjabat sebagai anggota DPR pada masa awal kariernya. Kemudian, dia dipercaya menjadi Sekretaris Kabinet para era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Setelah itu, Pramono kembali menjabat Sekretaris Kabinet pada era Presiden Joko Widodo. Posisi strategis ini dia emban sebelum akhirnya terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pengalaman panjang ini membentuk pemahaman mendalam tentang pemerintahan.
Gubernur DKI itu menegaskan tidak akan mencalonkan diri dalam jabatan publik apapun, setelah periode gubernur berakhir. Dia merasa sudah tidak memiliki beban politik atau target pribadi dimasa depan. Keputusan ini ia ambil setelah merenungkan perjalanan politiknya yang panjang.
“Saya sudah menjadi pejabat terlalu lama banget, 25 tahun nggak pernah putus. Tambah lima tahun jadi gubernur, sudah 30 tahun. Sudahlah,” ungkap Pram.
Pramono Tetap Komitmen Menyelesaikan Permasalahan Jakarta Hingga Jabatan Berakhir
Meski demikian, Pramono berkomitmen bekerja maksimal hingga masa jabatan berakhir. Dia menargetkan menyelesaikan berbagai persoalan peninggalan gubernur-gubernur sebelumnya. Tanpa beban politik, dia merasa lebih leluasa menuntaskan permasalahan Jakarta.
Salah satu fokus utama Gubernur DKI adalah menyelesaikan kasus-kasus tanah yang tertunda. Kampung Bayam menjadi salah satu lokasi prioritas yang akan dia tuntaskan. Berbagai persoalan serupa di wilayah lain juga masuk dalam daftar targetnya.
“Saya sebagai gubernur ingin menyelesaikan persoalan-persoalan gubernur sebelumnya yang tidak selesai, termasuk Kampung Bayam, termasuk di mana-mana lah karena saya enggak punya beban,” jelas Pramono.