Jakarta, 3 Juli 2025 — Komunitas anak muda Sudut Bersuara menggelar forum publik. Temanya, “Memberantas Judi Online di Kalangan Anak Muda: Antara Peluang, Risiko dan Peran Kolektif”.
Forum ini adalah respons terhadap meningkatnya ancaman judi online di kalangan remaja dan mahasiswa. Komunitas Sudut Bersuara menyelenggarakan acara ini secara daring pada Kamis (3/7). Forum menyoroti lemahnya kontrol negara dalam mengatasi fenomena tersebut.
Dr. Usman Kansong, mantan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI (2021–2024), memulai diskusi ini dengan menyatakan dukungan gerakan edukatif yang digagas komunitas muda. “Mengedukasi masyarakat soal bahaya judi online itu penting dan tidak mudah. Hanya orang gila yang dengan sadar mempertaruhkan hidupnya di dunia judi online,” ujar Usman.
Pembicara lintas sektoral yang hadir antara lain Irwan Ari Wibowo (Head of Regional Marketing GoPay), Hizkia Darmayana (Staf Ahli DPR RI), Defira N.C. (ICT Watch), serta Albert Kevin Denny, pendiri Sudut Bersuara. Diskusi dipandu oleh moderator Darvest R.S.
Forum ini menyoroti tumbuhnya normalisasi judi online di kalangan muda yang tidak mendapat pengawasan memadai di ruang digital. Dalam sesi utama, Albert Kevin menegaskan bahwa negara tidak boleh tinggal diam atas masalah ini. Ia menyebut absennya negara dalam perlindungan moral generasi muda telah memicu lahirnya inisiatif akar rumput.
“Tidak bisa hanya mengandalkan negara, sementara korban terus berjatuhan dari generasi muda. Ini bukan sekedar soal hukum, tapi soal moral, integritas dan masa depan bangsa,” ujar Albert.
Sudut Bersuara aktif melawan narasi destruktif judi online dengan pendekatan kreatif dan kolaboratif, dan membangun citra sebagai kelompok yang progresif. Mereka mendorong kerja sama lintas sektor — termasuk pemerintah, kampus, media dan industri teknologi sebagai kunci melawan epidemi digital ini.
Komunitas ini menegaskan bahwa diam berarti membiarkan. Lewat forum ini, mereka menyerukan kesadaran kolektif untuk tidak memberi ruang bagi candu digital yang kian marak menyasar ke anak muda.
