Berandaindonesia.com, Makassar — Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan solusi nyata atas berbagai persoalan perkotaan, termasuk kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan timur kota.
Salah satu langkah konkret yang kini mulai diwujudkan adalah pembangunan akses jalan alternatif baru yang menghubungkan Kecamatan Manggala, Panakkukang, dan Tamalanrea.
Dimana tiga wilayah dengan mobilitas tinggi yang selama ini menjadi titik rawan kemacetan, terutama di jalur menuju Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Leimena tembus Kecamatan Manggala.
Proyek ini merupakan bagian dari investasi jangka panjang dengan nilai mencapai sekitar Rp100 miliar. Jalur Riverside akan membentang sepanjang 3,8 kilometer.
Akses baru ini digadang-gadang akan menjadi jalur strategis pengurai kemacetan, sekaligus membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Makassar.
Tentu menjadi angin segar bagi warga yang selama ini harus berjibaku dengan kepadatan kendaraan setiap pagi dan sore hari.
Langkah nyata itu ditandai dengan Groundbreaking pembangunan akses Riverside Jalan Alternatif Leimena–Perintis, yang dilaksanakan oleh PT Bumi Asri Nusa (KALLA Land & Property), Jumat (10/10/2025).
Pembangunan ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah kota dengan pihak swasta dalam mempercepat penataan infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa proyek ini bukan hanya menjawab kebutuhan transportasi masyarakat.
Tetapi juga bagian dari visi besar mewujudkan kota yang tertata, terhubung, dan berorientasi pada kenyamanan warga.
“Kami berkmitmen menghadirkan solusi nyata atas berbagai persoalan perkotaan, termasuk kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan timur kota,” ujar Munafri.
“Salah satu langkah konkret yang kami mulai diwujudkan adalah pembangunan akses jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Manggala, Panakkukang, dan Tamalanrea, hingga menuju Perintis dan BTP,” lanjut Appi.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Appi itu menyampaikan, bahwa pembangunan jalan alternatif ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan wilayah timur kota dan menjadi bagian penting dari visi besar penataan kota yang berkelanjutan.
“Proses pembangunan jalan alternatif Leimena–Perintis ini akan memberikan dampak yang sangat baik, terutama dalam proses pembangunan perkotaan yang ada di Kota Makassar,” tuturnya.
“Jalan ini akan mengurai atau menyelesaikan persoalan kemacetan yang hampir tiap hari menjadi keluhan warga masyarakat,” tambah Munafri.
Politisi Golkar itu menegaskan, Pemerintah Kota Makassar, akan memberikan dukungan penuh terhadap proses perizinan dan percepatan pembangunan. Ia berharap seluruh pihak dapat bekerja sama agar proyek ini berjalan tepat waktu.
“Pemerintah kota akan sangat support seluruh urusan perizinan yang akan dilaksanakan, kami akan mendukung dengan baik. Kalau kita jalankan secara bersama-sama dan dikawal dengan baik, progres pekerjaan ini bisa selesai tanpa keterlambatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Makassar itu, juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengkaji kemungkinan perluasan akses hingga ke kawasan BTP (Bumi Tamalanrea Permai).
Hal ini diharapkan dapat menjadikan jalur baru tersebut sebagai akses alternatif utama dari dan menuju wilayah-wilayah strategis di bagian timur kota.
Selain pembangunan infrastruktur jalan, Pemkot Makassar juga memikirkan solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan akibat keberadaan pedagang di sepanjang Jalan Leimena.
Munafri menyebutkan, hasil pembahasan antara Pemkot Makassar dan Kalla Group di Baruga telah menghasilkan rencana pembangunan pasar tradisional modern di dalam kawasan pengembangan, yang akan menjadi tempat relokasi bagi para pedagang pasar tumpah.
“Selama ini keluhan masyarakat terhadap pedagang pasar tumpah di Jalan Leimena insya Allah akan diberikan jalan keluar,” sebutnya.
“Dari hasil pembicaraan dengan Kalla Group, akan dibangun pasar tradisional modern di dalam kawasan. Untuk sementara, para pedagang kami relokasi dulu ke Pasar Toddopuli, supaya proses penataan bisa berjalan,” tutur Appi melanjutkan.