Berandaindonesia.com, Kuala lumpur–Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan memfasilitasi pertemuan pemimpin Thailand dan Kamboja. Pertemuan itu untuk membahas perundingan gencatan senjata di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7).
Kantor Berita Malaysia BERNAMA memberitakan bahwa Anwar telah menyampaikan, bahwa Kuala Lumpur telah meminta kepada pemerintah Thailand dan Kamboja untuk mencoba dan merundingkan penyelesaian damai.
“Jadi, saya sedang membahas parameternya, syaratnya, tapi yang penting adalah gencatan senjata segera,” ujar Anwar.
Anwar mengatakan ia akan memimpin perundingan antara perwakilan kedua negara, termasuk merundingkan persyaratan dari kedua belah pihak.
Anwar juga menyampaikan bahwa diskusi antara kedua pemimpin itu muncul setelah adasanya desakan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Presiden Trump mendesak mereka untuk menemukan solusi atas krisis yang terjadi.
Anwar mengatakan bahwa tim dari Malaysia dan mungkin beberapa dari negara tetangga akan memantau diskusi tersebut untuk memastikannya terlaksana dengan baik.
“Dan saya harap ini bisa berhasil. Kita harus bekerja untuk memastikan parameternya selaras. Menteri Luar Negeri dan Kementerian Luar Negeri bekerja sepanjang malam untuk memastikan semuanya jelas, karena tidak mudah, Anda tahu, ketika terjadi baku tembak dan pertempuran,” jelasnya.
“Jadi, meskipun tidak separah di banyak negara lain, kita harus menghentikannya. Saya selalu bangga selama ini dengan fakta bahwa ASEAN masih merupakan kawasan paling damai di dunia. Asean mempunyai ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Thailand telah mengonfirmasi akan menghadiri konsultasi perdamaian regional di Malaysia Senin tersebut. Pertemuan itu khusus membahas peningkatan konflik perbatasan dengan Kamboja.
Juru bicara Pemerintah Thailand Jirayu Huangsap mengatakan tujuan pembicaraan tersebut adalah untuk mendengarkan proposal. Dimana proposal dapat menghasilkan keputusan yang tepat dan pada akhirnya memulihkan perdamaian.