Berandaindonesia.com, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membantah sejumlah pihak yang mengkritik gaya komunikasi koboinya. Dia menegaskan semua kebijakannya merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo.
“Semua pekerjaan saya, itu disuruh oleh Presiden (Prabowo), walaupun saya kelihatannya koboi. Itu pandangan presiden,” ungkap Purbaya dalam acara Hari Keuangan Nasional di Studio CNN, Jakarta Selatan, Senin (27/10).
Purbaya mengaku tidak begitu peduli dengan orang yang mengkritik gaya komunikasi koboinya. Dia menyebut semua tindakannya semata-mata untuk kepentingan negara dan perintah Presiden.
“Saya baru tahu bahwa sebagian orang enggak bisa terima, tapi biar saja. For the sake of the country, I don’t care!” tuturnya tegas.
Namun, Purbaya menegaskan dia siap mengubah gaya komunikasinya jika Presiden Prabowo sendiri memerintahkannya. Dia mengatakan bahwa dia hanya melaksanakan perintah presiden.
“Saya akan berubah, jika diperintah berubah. Ini hanya perpanjangan tangan dari bapak presiden lah, dengan versi yang lebih halus,” imbuhnya.
Menariknya, Menteri Keuangan itu mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo lebih keras dibanding dirinya. Dia mengklaim bahkan sudah memoderasi instruksi dari presien sebelum ia jalankan.
“Presiden (Prabowo) lebih keras dari saya kok. Saya sudah korting berapa persen, sudah saya korting berapa puluh persen itu. Beliau lebih keras dari saya, jadi saya sudah versi halusnya lah,” bebernya.
Di sisi lain, Purbaya juga menjelaskan bahwa strategi ekonomi jangka pendek hingga menengah pemerintahan Prabowo menargetkan pertumbuhan 5,5 persen. Dia menargetkan akan mengaktifkan sektor swasta dan pemerintah secara bersamaan.
Namun, Purbaya mengakui sejumlah pihak marah dengan caranya bekerja di kabinet Prabowo. Beberapa anggota DPR RI dan mantan politisi menuduhnya terlalu ikut campur dalam berbagai urusan.
“Jangka pendek-menengah, saya coba hidupkan private sector dan government sector secara bersamaan. Government sudah saya dorong-dorong sedikit, walaupun ada yang marah sana sini, tapi biar saja. Ada beberapa orang (marah), ada deh. Ada yang anggota parlemen (DPR RI), katanya ikut campur sana sini. Enggak, saya gak ikut campur!,” tegas Purbaya.