Berandaindonesia.com, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan penyaluran dana pemerintah Rp200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berjalan sangat cepat. Dalam hal ini, pemerintah dan Menkeu menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) APBN tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“(Penyalurannya) Sudah bagus. Bank-bank pada ngebut lah. Saya pikir ada beberapa yang minta tambahan lagi, jadi mereka mampu menyalurkan,” kata Purbaya di Jakarta (13/10).
Menurut Menkeu, penempatan SAL ini menguntungkan perbankan. Sebab, bank bisa menyalurkan kredit dalam volume besar dengan modal yang relatif kecil. Selain itu, strategi ini juga membantu bank memperluas jangkauan pembiayaan ke berbagai sektor ekonomi.
Di sisi lain, Purbaya menegaskan kebijakan ini tidak mempengaruhi struktur APBN. Alasannya, penerapan penempatan dana tersebut bersifat sebagai pengelolaan kas semata. Dengan demikian, kebijakan fiskal negara akan tetap terjaga dan tidak mengalami perubahan signifikan.
Lebih lanjut, Menkeu ini juga memastikan kebijakannya tidak melanggar aturan. Sebelumnya, dia meminta pendapat Biro Hukum Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Hasilnya, konsultasi itu menyatakan penempatan dana ini sah dan tidak bermasalah.
“Sebelum saya pindahkan, saya sudah cek dengan biro hukum saya di sini. Dirjen Bendahara ya. Nggak apa-apa, katanya. Jadi rasanya nggak ada masalah, kan tujuannya hanya untuk mendorong ekonomi gerak saja,” tutur Purbaya.
OJK Konfirmasi Kebijakan Menkeu Purbaya Telah Disalurkan Bertahap
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi dana Rp200 triliun tersebut telah bank salurkan secara bertahap. Dalam perkembangannya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyebut realisasi penyaluran kredit sudah cukup signifikan. Namun demikian, dia tidak merinci sektor-sektor penerima kredit dari dana pemerintah ini.
Menurut OJK, Himbara mampu mengelola dana Rp200 triliun secara optimal. Dalam pelaksanaannya, bank menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang memiliki potensi bertumbuhan tinggi. Selanjutnya, penyaluran kredit juga menyesuaikan dengan risk appetite dan keahlian masing-masing bank.
Pada kesempatan yang sama, Dian menambahkan, OJK mengapresiasi berbagai stimulus pemerintah untuk mendorong perekonomian nasional. Menurutnya, stimulus ini mencakup sisi permintaan maupun pasokan. Dengan begitu, pemerintah berharap program ini menumbuhkan perekonomian nasional secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.