Berandaindonesia.com, Sukabumi–Persoalan hewan Penyu di Indonesia cukup kompleks dan mengkhawatirkan karena menyangkut keberlanjutan spesies yang sudah lama terancam punah ini. Partisipasi masyarakat sipil untuk mengkampanyekan penyelamatan hewan ini dari kepunahan sangat penting. Hari Senin beberapa pekan lalu (12/5), pimpinan BOD dan BOC serta karyawan perusahaan holding PT. Trinusa Resouces, turut ambil bagian dalam kampanye penting ini.

Muhammad Surya, salah seorang kerabat dari pimpinan Trinusa Resouces, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mineral ini, menceritakan hal ini melalui telpon (30/5). Menurutnya, ide perusahaannya ini memang mungkin remeh namun sangat penting bagi kelestarian lingkungan hidup.
“Banyak masyarakat belum menyadari pentingnya peran Penyu dalam ekosistem laut. Hewan ini sedang menghadapi ancaman kepunahan. Sementara, edukasi dan kampanye masih belum merata, terutama di wilayah pesisir terpencil,” ujar Cuya, sapaan akrab Muhammad Surya.
Surya menambahkan bahwa perusahaannya memilih lokasi pesisir terpencil di Jawa Barat untuk melepas puluhan Tukik (anak Penyu). Tepatnya di pesisir Pantai Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, ini adalah konservasi kecil-kecilan.
“Penangkaran dan pelepasan tukik (anak penyu–red) sudah banyak di daerah wisata seperti Bali, Lombok, dan Wakatobi. Nah, kita memilih di daerah terpencil di Ujung Genteng,” ujar Surya.
Gowes
Untuk menunju pesisir Pantai Ujung Genteng, rombongan pimpinan Trinusa Resources memilih mengendarai motor roda dua. Mereka meninggalkan Jakarta di kawasan SCBD, pagi hari. Mereka menempuh perjalanan 6 jam lebih, sepanjang kurang lebih 200 kilometer. Surya menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengorder tukik di salah satu penangkaran di Sukabumi.

“Memang mungkin warga di sana mengira kami sedang Touring hari Senin itu. Padahal tujuan kami adalah menuju pesisir terpencil untuk melepas Tukik. Untuk mencapai pesisir ini, kami memutuskan gunakan motor roda dua. Suasananya memang seperti Motor Riding,” ujar Cuya.
Surya berharap agar upaya konservasi terhadap hewan Penyu seperti yang dilakukan oleh perusahaanya tersebut mendapat perhatian dari tim Patroli pantai dan pengawasan telur, baik oleh LSM atau pemerintah daerah.

“Yang sangat penting diedukasikan kepada masyarakat dan wisatawan agar tidak membeli produk dari penyu,” pungkas Surya.(IW)