Berandaindonesia.com, Manado–Rencana pembangunan Pabrik Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Manado yang diinisiasi Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus telah dimulai dengan kongkrit. Setidaknya, wilayah yang akan dilayani oleh PSEL ini sudah jelas, yakni lima kota/kabupaten, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kab. Minahasa, dan Kab. Minahasa Utara. Timbulan sampah dari lima daerah ini terus meningkat.
Berdasarkan data masing-masing pemerintah dari lima daerah tersebut, Kota Manado menghasilkan timbulan tertinggi, yakni 306 ton/hari. Berturut-turut berikutnya timbulan sampah per hari, kota Bitung 153 ton, Kota Tomohon 65 ton, Kab. Minahasa Utara 117 ton, dan Kab. Minahasa 159 ton/hari.
Perkembangan belakangan ini, jumlah timbulan sampah pada lima daerah ini terus meningkat secara signifikan. Dari data di atas, jumlah timbulan sampah dari lima daerah ini mencapai 800 ton per hari.
Sementara sistem pengelolaan sampah masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan sarana dan prasarana. Demikian juga koordinasi antar lembaga masih kurang optimal. Infrastruktur yang ada seperti Tempat Penampungan Sementara (TPS), fasilitas pengolahan sampah, dan sistem transportasi sampah masih belum mampu mengimbangi laju produksi sampah yang ada saat ini.
Akibatnya, banyak sampah yang tidak terkelola dengan baik, meningkatkan tekanan terhadap Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang kapasitasnya semakin terbatas. Pengelolaan sampah juga masih menggunakan metode “open dumping”. Metode ini beresiko secara lingkungan seperti pencemaran terhadap air, tanah, dan udara, serta menimbulkan bau busuk secara meluas.
Untuk itulah, Gubernur Yulius tanpa ragu mengakui bahwa provinsi yang dipimpinnya ini membutuhkan metode pengelolaan sampah yang sifatnya terpadu dan kolaboratif, serta ramah lingkungan dan berteknologi tinggi. Menurutnya, yang terbaik untuk masalah tersebut adalah PSEL.

“Kita bersyukur, Pemerintah Pusat menaruh perhatian serius terhadap maasalah sampah ini. Ada Perpres Nomor 35 tahun 2018 Tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan dimana Provinsi Sulawesi Utara ditetapkan sebagai salah satu daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan pembangunan PSEL,” ucap ketua DPD Partai Gerindra Sulut ini.
Lulusan AKMIL 1988 ini menambahkan bahwa PSELmemiliki keunggulan dibandingkan dengan metode pengolahan sampah tradisional. PSEL dapat mengurangi volume sampah, menghasilkan energi bersih, dan berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca,” jelasnya.
Persiapan proses pemilihan mitra melalui tender untuk proyek ini sedang bergulir. Untuk itu, mantan Asisten Khusus Menhan Prabowo Subianto (2021—2024) ini berharap mendapat dukungan dari masyarakat Sulut, serta mengajak para investor yang memenuhi kualifikasi untuk berkompetisi memenangi tender ini.
“Spirit utama PSEL ini adalah menciptakan Sulut yang lebih bersih, dan lebih hijau, serta menjadi landasan bagi tranformasi Sulawesi Utara menuju Sulawesi Utara maju, sejahtera dan berkelanjutan,” tandasnya. (PT/PU-Sulut)