Berandaindonesia.com, YERUSALEM (AP)–Militer Israel mengumumkan pada hari Rabu (25/6) bahwa tujuh tentara Israel tewas di Jalur Gaza selatan ketika seorang militan Palestina memasang bom di kendaraan lapis baja mereka dalam sebuah serangan pada hari sebelumnya.
Sementara pejabat Palestina mengatakan serangan Israel menewaskan 79 orang.
Itu adalah salah satu insiden paling mematikan bagi tentara Israel di Gaza dalam beberapa bulan. Insiden ini dengan cepat menarik perhatian Israel untuk kembali ke konflik yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas.
Konflik Isreal dan Hamas tidak menjadi perhatian saat dua pekan Perang Iran-Israel berlangsung hingga gencatan senjata mulai berlaku kemarin, Selasa (24/6).
Israel telah berperang di Gaza sejak serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Upaya gencatan senjata yang diinisiasi AS telah berulang kali terhenti dalam konflik tersebut.
Penyelamatan Gagal
Brigadir Jenderal Effie Defrin, juru bicara utama tentara Israel mengatakan bahwa tentara diserang di kota Khan Younis di Gaza selatan, tempat tentara telah beroperasi secara berkala selama perang.
“Helikopter dan pasukan penyelamat dikirim ke tempat kejadian. Mereka berupaya menyelamatkan para tentara, tetapi tidak berhasil,” kata Effie.
Pihak militer Israel mengatakan seorang prajuritnya terluka parah dalam insiden terpisah di Khan Younis.
Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi Hamas mengklaim di saluran Telegramnya bahwa mereka telah menyergap tentara Israel yang berlindung di dalam sebuah bangunan tempat tinggal di daerah tersebut.
Lebih dari 860 tentara Israel telah tewas sejak perang dengan Hamas bermula dengan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Jumlah ini termasuk lebih dari 400 orang selama pertempuran di Gaza.
Sebagaimana diketahui, serangan awal Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di wilayah Israel, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang lainnya. Sekitar 50 sandera masih ditawan, setidaknya 20 di antaranya diyakini masih hidup.(AP)