Di Bawah Pramono Anung, Jakarta Kini Jadi Kota Inklusif

Pramono Anung

Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Gubernur DKI Pramono pada perayaan Peringatan 100 Tahun Guru Nanak Sikh Temple (Gurdwara Sahib Tanjung Priok) di Jakarta Utara. Foto: Dok Pemprov DKI

Berandaindonesia.com, JAKARTA–Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menghadiri salat subuh berjemaah sekaligus meresmikan Masjid Jakarta Garden City (JGC) di Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (4/5). Mantan anggota DPR RI tiga periode ini (1999-2014) didampingi Plt. Asisten Kesejahteraan Rakyat, Hendra Hidayat, dan Plt. Karo Dikmental, Aceng Zaeni. Pada hari yang sama, Gubernur Pramono dan rombongan juga menghadiri acara Pindapata Nasional Gema Waisak Tahun 2025/2569 BE (Buddhist Era) di Mal Mega Glodok, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Setelah dua titik tersebut, Gubernur Pramono kemudian melanjutkan kunjungannya. Kali ini, ia menyempatkan diri menghadiri perayaan Peringatan 100 Tahun Guru Nanak Sikh Temple (Gurdwara Sahib Tanjung Priok) di Jakarta Utara. Kunjungan selanjutnya adalah mengikuti Ibadah Perayaan Pra-Jubileum 98 Tahun Huria Kristen Indonesia (HKI) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dalam kesempatan kunjungan ke sejumlah titik itu, mantan sekretaris kabinet era presiden Jokowi-JK dan Jokowi Ma’ruf ini mengatakan, dengan adanya berbagai kegiatan keagamaan di Ibu Kota ini, semakin menegaskan bahwa DKI Jakarta adalah kota yang inklusif bagi semua umat beragama, tanpa terkecuali.

“Jakarta sebagai kota majemuk, baik dari segi identitas, suku, maupun budaya, sudah sepantasnya bersama-sama menciptakan suasana yang mendukung keberagaman antar umat beragama. Hal ini merupakan salah satu upaya mewujudkan kota global. Jakarta turut serta menunjukkan sisi inklusif dalam menjadi tuan rumah bagi seluruh penganut agama apa pun, dan ini yang harus kita jaga bersama,” ujar Gubernur Pramono.

Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mendukung penuh kegiatan keagamaan. Selain aktif menghadiri acara-acara yang diadakan berbagai organisasi keagamaan, Pemprov juga mengadakan dialog di Balai Kota.
“Alhamdulillah, kita sering menyambut dengan hangat organisasi keagamaan mana pun yang beraudiensi. Jadi, banyak diskusi yang tercipta, seperti dukungan dalam hal perizinan, administrasi, bahkan kita juga memiliki dana hibah bagi kegiatan keagamaan. Kita ingin Jakarta dikenal sebagai kota dengan tingkat toleransi yang dirasakan oleh setiap warganya,” jelas Gubernur Pramono.

Ia berharap seluruh umat beragama di Jakarta terus menjaga kerukunan dan ketenteraman untuk mendukung upaya menjadi kota global, khususnya menjelang usia ke-500. “Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat di Jakarta agar selalu menjaga kerukunan di lingkungan masing-masing. Mari kita tunjukkan bahwa Jakarta adalah tuan rumah yang ramah dan inklusif bagi setiap pemeluk agama,” tutup Gubernur Pramono.[sp-Ato]

News