Berandaindonesia.com, Makassar–Agum Trianto Gunawan, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas berhasil membuktikan kehebatannya.
Penyandang disabilitas ini berhasil raih magister dengan masa studi 1 tahun 9 bulan. IPK 3.98, dengan predikat kelulusan Cum Laude.
Pada Wisuda Periode Juli 2025, Agum adalah satu dari 2.641 alumni yang mengikuti prosesi wisuda, Selasa (15/07), di Baruga A.P Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea.
Agum mengatakan, keterbatasan fisik bukan penghalang untuk menggapai cita-cita. Keterbatasan yang dimiliki justru menjadikan kondisinya sebagai motivasi untuk terus maju.
Agum Dapat Beasiswa LPDP
Melalui semangat dan kerja keras, Agum berhasil memperoleh bantuan dana pendidikan dari LPDP pada 2023 lalu.
“Sudah banyak tokoh yang membuktikannya. Jadi, jangan pernah putus asa untuk meraih cita-cita, terutama bagi teman-teman difabel,” ujar Agum di tengah perhelatan wisuda.
Kata Agum menambahkan bahwa dirinya juga bisa mendaftar dan meraih beasiswa LPDP. Saat itu, ia langsung mencari informasi terkait layanan disabilitas yang tersedia.
Alhamdulillah, katanya menambahkan, di Unhas ada beasiswa itu. Itu pertama kalinya Agum bertemu langsung dengan teman-teman difabel lainnya. Ia mengaku sangat senang dengan pertemuan itu.
Agum juga mengapresiasi komitmen Unhas yang membuka akses pendidikan bagi mahasiswa difabel. Terutama dengan hadirnya beasiswa afirmasi bagi penyandang disabilitas untuk meraih gelar master.
Menurutnya, hal ini tentu membuka peluang besar bagi kalangan disabilitas untuk meraih mimpi dan cita-citanya.
Menurut Agum, kunci dari keberhasilan adalah keberanian untuk memulai dan tidak menyerah pada keadaan.
Dirinya percaya bahwa dukungan lingkungan kampus dan komunitas yang inklusif dapat memberikan semangat baru. Semangat itu penting bagi teman-teman difabel untuk berkembang.
“Jangan merasa sendiri, karena kita saling merangkul. Ada jalur afirmasi khusus disabilitas di Unhas. Setelah menyelesaikan pendidikan ini, saya berharap bisa berguna untuk teman-teman difabel lainnya,” tambah Agum.
Agum merupakan penyandang disabilitas daksa, mengalami kecelakaan pada Desember 2008 lalu.

Agum menyelesaikan studi hingga akhir dengan predikat cum laude. Ia berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul: “Pengaruh Budaya Organisasi dan Knowledge Sharing Terhadap Kinerja Relawan Melalui Motivasi Relawan Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin”.
Sambutan Rektor Jamaluddin Jompa
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., mengungkapkan rasa haru atas capaian Agum. Prof JJ, sapaan akrab Jamaluddin Jompa, menyatakan bahwa belajar tidak memandang kondisi fisik.
Kata Rektor Jamaluddin, Agum telah membuktikan bahwa keterbatasan bukan hambatan, melainkan kekuatan untuk terus melangkah.
“Kisah Agum adalah inspirasi. Semangat belajar dan kontribusi positif bisa datang dari siapa saja. Unhas adalah enabling environment bagi semua potensi, no one left behind,” kata Prof. JJ.
Dengan semangat inklusif yang terus tumbuh di Unhas, Rektor berharap semakin banyak mahasiswa difabel yang dapat berdaya dan berprestasi. Ia juga berharap semakin banyak mahasiswa penyandang disabilitas yang meraih gelar master seperti Agum.
Rektor juga mereka dapat menjadi agen perubahan di lingkungan kampus dan masyarakat luas.
Rektor Jamaluddin Jompa mengunci sambutannya. “Kisah Agum adalah inspirasi. Semangat belajar dan kontribusi positif, bisa datang dari siapa saja. Unhas adalah ‘enabling environment’ bagi semua potensi, no one left behind,” pungkas Prof JJ.
(Rls)