Berandaindonesia.com, Jakarta – Komisi XI DPR RI mendukung Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk memperkuat Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT). Langkah ini mengedepankan pembinaan guna mengatasi peredaran rokok ilegal di Indonesia.
Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menilai strategi ini lebih konstruktif dan berorientasi jangka panjang. Menurutnya, banyak pelaku usaha kecil ingin beroperasi secara legal tetapi kurang akses dan pendampingan.
“Pembinaan akan memberi jalan yang lebih realistis bagi mereka,” kata Misbakhun di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, Misbakhun menegaskan pendampingan dan pengintegrasian KIHT akan mendorong rokok ilegal masuk ke dalam sistem. Langkah tersebut akan memberi kepastian usaha sekaligus berkontribusi pada penerimaan negara.
“Intinya adalah mengintegrasikan mereka ke dalam sistem, bukan membuat mereka semakin terpinggirkan. Dengan begitu, negara dan pelaku usaha sama-sama diuntungkan,” ujarnya.
Selain itu, Misbakhun menyebut optimalisasi KIHT sangat penting sebagai instrumen pembinaan. Kawasan tersebut berfungsi sebagai ruang transisi yang menyediakan lingkungan produksi legal. KIHT juga menawarkan fasilitas bersama dan pendampingan teknis bagi para pelaku usaha.
“KIHT adalah jembatan dari sektor gelap ke industri resmi. Dengan tata kelola terpusat, pengawasan dan kapasitas produksi bisa meningkat tanpa beban biaya besar,” jelasnya.
Namun demikian, Misbakhun meminta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memperketat pengawasan terhadap produksi dan peredaran rokok ilegal. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara fasilitasi dan penegakan hukum.
“Pelaku usaha yang ingin berubah harus difasilitasi, tetapi yang melanggar tetap harus ditindak tegas. Ini soal menjaga keadilan dan kepatuhan dalam industri,” tegasnya.
Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pihaknya tengah menyiapkan pemberdayaan terhadap pengusaha kecil. Fokusnya adalah pengusaha yang selama ini memproduksi serta memasarkan rokok secara ilegal. Program ini bertujuan menciptakan pasar yang adil bagi industri rokok secara keseluruhan.