Berandaindonesia.com, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mendukung penuh terhadap keputusan Presiden Prabowo Subianto soal pemberian gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Gibran menilai proses penetapan telah melalui mekanisme ketat dan penilaian objektif.
Terkait hal tersebut, Sekretariat Wakil Presiden merilis keterangan resmi pada Jumat di Jakarta. Pernyataan itu kemudian menegaskan posisi Wapres terhadap proses penetapan pahlawan nasional. Dalam prosesnya, Dewan Tanda Kehormatan telah melakukan pertimbangan secara menyeluruh.
“Wapres Gibran menyampaikan dukungan penuh terhadap keputusan Presiden terkait pemberian gelar pahlawan nasional yang telah melalui mekanisme pertimbangan ketat dan penilaian objektif oleh Dewan Tanda Kehormatan,” demikian bunyi keterangan Sekretariat Wakil Presiden.
Sementara itu, perdebatan publik soal penetapan pahlawan nasional belakangan ini mencuat di tengah masyarakat. Menanggapi hal itu, Gibran justru mengajak publik melihat proses ini sebagai bagian dari kedewasaan berbangsa.
Menurutnya, pemberian gelar pahlawan nasional bukan sekadar penghormatan terhadap jasa para tokoh. Lebih dari itu, gelar tersebut mencerminkan komitmen bangsa dalam menjaga persatuan.
Di sisi lain, Wapres juga menekankan pentingnya momentum ini bagi bangsa Indonesia. Ia lantas berharap masyarakat dapat memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat persatuan nasional. Selain itu, Gibran menginginkan publik menghargai jasa mereka yang telah berkontribusi besar bagi negara.
“Ini dapat menjadi momentum tepat untuk menunjukkan kedewasaan dalam berbangsa, serta mengutamakan rekonsiliasi dan persatuan,” ujar Gibran.
Sebelumnya, Gibran menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Soeharto dan Abdurrahman Wahid sebagai Pahlawan Nasional. Pernyataan itu disampaikan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (7/11).
Menurut Gibran, Soeharto memiliki jasa besar dalam pembangunan nasional. Adapun swasembada pangan dan pengentasan kemiskinan menjadi capaian penting era kepemimpinan Presiden ke-2 RI tersebut.
Sementara itu, Gus Dur dinilai berkontribusi signifikan dalam penyelesaian masalah intoleransi. Bahkan, perlindungan minoritas dan penguatan hak asasi manusia menjadi warisan penting Presiden ke-4 RI itu.