Berandaindonesia.com, Maros — Tim Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) Universitas Hasanuddin (UNHAS) terus mendorong transformasi ekonomi desa melalui penguatan kapasitas pengelolaan usaha masyarakat.
Dalam rangkaian Program Hibah DPPM Kemendiktisaintek, Tim PDB UNHAS menggelar pelatihan buku kas sederhana dan pemasaran digital di Balla Ratea ri Pucak, Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
Program ini dipimpin oleh Dr. Andi Masniawati, M.Si, dan dilaksanakan bersama tiga mitra desa, yaitu Kelompok Tani Puncak Jaya, Komunitas Panrita Cani, serta Pemerintah Desa Pucak.
Pendampingan ini bertujuan memperkuat tata kelola ekonomi desa yang akuntabel dan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.
Pelatihan buku kas sederhana dibawakan oleh Rusmanhadi Takbir, praktisi pemasaran dan keuangan yang telah berpengalaman dalam pendampingan usaha mikro di berbagai daerah. Dalam pelatihannya, ia menekankan bahwa pembukuan adalah fondasi keberlanjutan usaha.
“Banyak usaha desa berjalan tanpa arah karena tidak ada pencatatan uang masuk dan keluar. Dengan buku kas sederhana, kelompok bisa menghitung modal, biaya operasional, serta keuntungan usaha dengan jelas,” ujarnya.
Sesi berikutnya adalah pelatihan pemasaran digital yang dibawakan oleh Muhammad Albaar Al-Qayyum, fasilitator pemberdayaan dan pendamping usaha komunitas. Ia memperkenalkan strategi pemasaran berbasis media sosial seperti WhatsApp Business, Facebook Marketplace, dan Instagram sebagai sarana promosi produk desa.
“Produk desa sebenarnya berkualitas, tetapi banyak yang berhenti hanya dipasarkan di sekitar kampung. Melalui pemasaran digital, produk lokal bisa menjangkau pasar yang lebih luas tanpa biaya besar,” jelas Albaar saat sesi praktik.
Pelatihan ini diikuti petani, pelaku UMKM desa, pemuda, dan komunitas perlebahan trigona yang mulai mengembangkan usaha madu lokal. Peserta dilatih membuat pencatatan kas harian, laporan keuangan sederhana, foto produk menggunakan ponsel, hingga membuat konten promosi yang efektif.
Ketua Tim PDB UNHAS, Dr. Andi Masniawati, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari roadmap pemberdayaan desa yang berfokus pada kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi dilanjutkan dengan pendampingan usaha secara berkelanjutan.
“Pendidikan masyarakat bukan hanya teori. Kami membawa praktik yang bisa langsung diterapkan oleh warga desa. Melalui buku kas dan pemasaran digital, usaha kecil dapat tumbuh lebih rapi, profesional, dan berdaya saing,” ujarnya.
Program PDB UNHAS di Desa Pucak akan berlanjut dengan penguatan kelembagaan ekonomi desa, pelatihan branding produk, dan pembentukan jaringan pemasaran kolektif sebagai strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat.