Berandaindonesia.com, Sulsel — Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, meresmikan penerbangan bersubsidi pertama di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Rute perdana Makassar – Bone sukses ditempuh pesawat ATR 72-500 milik Fly Jaya Airlines yang mendarat mulus di Bandara Arung Palakka, Bone.
Peluncuran dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sabtu 13 Seprember 2025
Bupati Kepulauan Selayar Natsir Ali turut serta dalam penerbangan perdana bersama Gubernur Andi Sudirman dan sejumlah pejabat terkait. Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan penuh terhadap inisiatif yang bertujuan mempercepat mobilitas orang dan barang di wilayah timur Indonesia.
“Penerbangan subsidi ini bukan hanya soal transportasi, tetapi juga tentang membuka akses bagi pembangunan yang lebih merata di seluruh wilayah Sulsel,” ujar Gubernur Andi Sudirman dalam sambutannya.
Program penerbangan bersubsidi ini mencakup lima rute perdana: Makassar–Bone, Makassar–Selayar, Makassar–Wakatobi, Bone–Kendari, dan Bone–Balikpapan.
Menanggapi dimasukkannya rute Makassar–Selayar ke dalam daftar penerbangan subsidi, Bupati Kepulauan Selayar Natsir Ali menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya.
“Wilayah seperti Selayar sangat bergantung pada akses transportasi. Dengan adanya subsidi ini, masyarakat bisa lebih mudah melakukan perjalanan. Kami berharap jadwal dan frekuensi penerbangan juga ditingkatkan ke depannya. Yang terpenting, harga tiket dapat dijangkau masyarakat,” ungkap Natsir Ali.
Natsir Ali juga menambahkan, sebelumnya program penerbangan bersubsidi dari Pemprov Sulsel sudah lebih dulu masuk ke Selayar. Namun, harga tiket kala itu masih dirasakan sangat tinggi sehingga sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat.
“Kali ini dengan hadirnya maskapai baru, kita berharap harga tiket benar-benar lebih murah dan sesuai dengan daya beli masyarakat” ujarnya.
Selain memperluas akses transportasi, program ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan pariwisata di daerah tujuan, seperti Selayar dan Wakatobi yang dikenal memiliki potensi wisata bahari kelas dunia.
“Ini adalah langkah strategis untuk menjadikan Sulsel sebagai hub kawasan timur Indonesia. Kami yakin, dalam waktu dekat, konektivitas ini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” tutup Gubernur Sulsel.