BI Rekomendasi Lima ‘Quick wins’ Pengendalian Inflasi di Sulsel

Setda Pemprov Sulsel Drs. H. Jufri Rahman, M.Si. (Dok: Ist)

Berandaindonesia.com, Makassar — Bank Indonesia (BI) merekomendasikan lima kunci untuk mendapatkan hasil terbaik cepat (quick wins) dalam mengendalikan inflasi di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Wahyu Purnama dalam keterangannya di Makassar, Selasa, mengatakan yang pertama yakni penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara masif lewat berbagai kanal distribusi.

Kedua, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) fokus pada komoditas penyumbang inflasi. Ketiga, perluasan gerakan tanam barito (bawang merah, rica, tomat).

Kemudian keempat, dengan optimalisasi cold storage melalui peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta terakhir, pemanfaatan mesin D’Ozone untuk memperpanjang masa simpan hasil hortikultura.

Ia menyebutkan komoditas utama penyumbang inflasi hingga Agustus 2025 di Sulsel adalah beras, ikan bolu, ikan layang, ikan cakalang, dan tomat.

Baca Juga  Pemprov Sulsel Kerahkan Bantuan Di Empat Kabupaten Terdampak Banjir

Ia menilai strategi quick wins ini akan membantu menjaga stabilitas pangan, sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.

“Langkah ini quick wins untuk menjaga pasokan, memperlancar distribusi, dan menekan tekanan harga, sehingga inflasi pangan dapat dikendalikan secara berkelanjutan,” ujarnya pada High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Zona 3 Sulsel di Sidrap yang dipimpin Sekdaprov Sulsel Jufri Rahman.

BI juga mencatat bahwa Sulsel sebagai daerah produsen pangan tidak hanya menjaga pasokan untuk wilayahnya, tetapi juga mampu memasok ke provinsi lain, termasuk Papua.

Wahyu menekankan pentingnya kolaborasi antar-TPID Zona 3 agar inflasi bisa ditekan secara konsisten.

“Sehingga kita optimistis mampu mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Sulsel,” imbuhnya.

Baca Juga  Prabowo Dukung Soliditas Golkar di Bawah Kepemimpinan Bahlil

Selanjutnya, masing-masing kepala daerah atau pejabat yang mewakili memaparkan langkah dan program dalam pengendalian inflasi di daerahnya.

Berdasarkan rilis BPS Agustus 2025, Sulsel mencatat inflasi bulanan sebesar 0,04 persen (month to month/mtm), terutama akibat harga beras yang masih tinggi.

Inflasi tahun kalender pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mencapai 5,12 persen (year to date/ytd), melampaui target indikatif 3,33 persen.

News